Magetan, Centralberitanews.com – Adat Istiadat yang masih menjadi tradisi dari peninggalan para leluhur kuno dan masih dilestarikan oleh masyarakat jawa khususnya yakni bersih desa, atau sedekah bumi .Seperti halnya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Simbatan kecamatan nguntoronadi kabupaten Magetan. Jumat, 04 July 2023
Budaya Adat istiadat peninggalan leluhur bersih desa atau disebut juga nyadran masih melekat di masyarakat desa simbatan.
Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat istiadat jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa, Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan dari hasil panen. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat desa/dusun untuk membersihkan dari roh-roh jahat /pagebluk dan mendoakan para leluhur yang cikal bakalnya desa.
Momentum yang di peringati setiap tahun sekali ini, digelar di sebuah situs bersejarah *Petirtaan Dewi Sri* yang berada di desa simbatan kecamatan nguntoronadi kabupaten magetan Jumat 04/08/2023.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala desa simbatan DR M Nur Hidayat CN,ST,MMT, Hj. Nanik Endang Rusminarti M.pd.(Wabub), Para Perangkat Desa dan juga masyarakat setempat
Dalam rangka bersih desa di bulan suro tepatnya di hari jumat pahing, tersebut sebuah tradisi yaitu pengurasan situs petirtaan Dewi Sri Simbatan yaitu bentuk melestarikan tradisi peninggalan nenek moyang dengan membersihkan air2 yg kotor dari dalam situs tersebut” ujar kepala desa DR M Nur Hidayat CN,ST,MMT
Dalam keterangànya Nurhidayat menjelaskan, sebelumnya warga simbatan telah melakukan slametan malam tirakatan dan doa bersama (mujahadatan), serta tradisi yang tidak tertinggalkan yaitu tradisi nyadran dan penyembelihan hewan kambing kendit
Dengan digelarnya beberapa tari-tarian baik dari tari tradisi Dewi Sri Simbatan, Tari ikan Khutuk,Tari Jaran bojong.dalam puncak acara bersih desa disambut antusias oleh warga simbatan dan sekitarnya.
Dalam acara bersih Desa juga digelar fashion show dari produk batik ciprat unggulan simbatan juga fashion show dari batik khas magetan.”Tuturnya.
Sementara itu masih di tempat yg sama, Pegiat Kemendikbud Ditjen Kebudayaan Disparbud Magetan Abdul Rohman menyebutkan “Petirtaan Dewi Sri sudah masuk inventarisasi Balai pelestari kebudayaan (BPK)Trowulan dan data kabupaten setempat sejak tahun 1993.”
“Semua situs mempunyai nilai historis masing-masing, Petirtaan Dewi Sri merupakan satu-satunya situs di magetan yang terawat,” Pungkas Abdul Rohman.
(NdMag)
