
Pasuruan,Centralberita,news,Com Sabtu,29/10/2022 Wisata religi makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terletak di kompleks Pesantren Tebuireng seolah menjadi medan magnet bagi peziarah. Pasalnya, makam ini tak pernah sepi peziarah dari berbagai penjuru Indonesia.Termasuk Salah satu Rombongan Dari Bangil Kabupaten Pasuruan,DPC Berigade Gus Dur ,(Sambang Wali 5.Gus dur)Yang Di Pimpin Langsung Oleh Bapak (Muslimin)Ketua,,DPC Berigade Gus dur Sekaligus Ketua Panitia Penyelenggaran Acara Rombongan Tersebut ,Muslimin Mengungkapkan Kepada Seluruh Anggotanya Serta Warga Yang Hadir Dalam Acara Tersebut ,Mari Kita Jangan Bosan,Bosan Selalu Menebar Kebaikan,yang Berguna Bagi Masyarakat,Bangsa Dan Negara,Harapan Beliuw Ketua Semoga Tahun Depan Dan Seterusnya Seluruh Anggota Serta Masyarakat semakin Kompak Dan Guyub,Dan Berharap Dapat Barokahnya Beliuw Para Waliyulloh lebih lebih Barokahnya beliuw,Waliyulloh(Gus dur)KH,Abdurohman Wahid,aminn. Sementara Dari Sekketaris DPC Berigade Gus dur(Haidar Wahyu,SH,MH) Mengucapkan Banyak Terima Kasih Atas Partisipasinya,Serta Kekompakan Pada Seluruh Anggota Berserta Warga ,Yang Selalu Semangat Ikut Andil Sukseskan Acara Rombongan Sampai Selesai,Sambang (Wali 5 Ke Makam Gus dur),tutupnya

Ketua Dpc Juga Banyak Cerita Ke Awak Media Central BerIta News ,Com. Mengenai Sejarah Wisata religi merupakan salah satu andalan produk wisata Jatim. Di Jatim, yang merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU), wisata religi di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, menjadi ikon sekaligus pusat tujuan peziarah. Uniknya, pemakaman di Ponpes Tebuireng, dengan tiga tokoh ulama terkemuka sekaligus pahlawan nasional, KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim dan putranya KH. Abdurrahman Wahid, semakin menggeliat dan dikenal luas sebagai tujuan wisata ziarah pasca dimakamkannya Presiden RI ke-5, Gus Dur, di sana. SIngkatnya, wisata ziarah di makam area dalam Ponpes Tebuireng ini memiliki ikon Gus Dur.
Sebagai tujuan wisata ziarah, para peziarah yang tidak hanya umat beragama Islam, tetapi juga wisatawan umum lintas agama imbuhnya,
sebagaimana kisah hidup Gus Dur yang dikenal pula sebagai tokoh utama dan simbol perdamaian di tengah keberagaman, destinasi wisata ziarah di makam Gus Dur menjadi ikon wisata ziarah di Jatim melengkapi makam Walilimo. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi wisata ziarah di makam Gus Dur.
Ponpes Tebuireng beserta aset ketokohan bangsa dalam diri para ulama NU yang dimakamkan di dalamnya. Penelitian wisata ziarah ini juga menjadi wahana untuk mengevaluasi pengelolaan para peziarah, sekaligus memperbaiki aspek-aspek kritis yang dibutuhkan para peziarah ritual dalam ritual peziarahan mereka. Di masa depan, ziarah makam Gus Dur dan para ulama NU di area Ponpes Tebuireng, termasuk Ponpes Tebuireng itu sendiri, diharapkan menjadi ikon destinasi wisata religi di Nusantara.
Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya. Sebelum Gus Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di komplek makam tersebut, yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dahulu, jumlah peziarah memang sudah banyak, namun tak sebanyak sekarang ketika ada makam Gus Dur.
Sekketaris DPC Berigade Gusdur(Wahyu) Juga Menambahkan. Ketika masuk di area makam Gus Dur, peziarah bakal disambut lorong panjang yang disamping kanan-kirinya ada puluhan pedagang oleh-oleh. Dahulu, lorong itu merupakan kamar-kamar para santri namun kini berubah menjadi lorong yang dilewati peziarah untuk menuju makam Gus Dur.
Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pesantren Tebuireng, pengasuh pondok, keluarga hingga dzuriah. Tutupnya (yan/tim)
Ketua Dpc Juga Banyak Cerita Ke Awak Media Central BerIta News ,Com. Mengenai Sejarah Wisata religi merupakan salah satu andalan produk wisata Jatim. Di Jatim, yang merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU), wisata religi di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, menjadi ikon sekaligus pusat tujuan peziarah. Uniknya, pemakaman di Ponpes Tebuireng, dengan tiga tokoh ulama terkemuka sekaligus pahlawan nasional, KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim dan putranya KH. Abdurrahman Wahid, semakin menggeliat dan dikenal luas sebagai tujuan wisata ziarah pasca dimakamkannya Presiden RI ke-5, Gus Dur, di sana. SIngkatnya, wisata ziarah di makam area dalam Ponpes Tebuireng ini memiliki ikon Gus Dur.
Sebagai tujuan wisata ziarah, para peziarah yang tidak hanya umat beragama Islam, tetapi juga wisatawan umum lintas agama imbuhnya,
sebagaimana kisah hidup Gus Dur yang dikenal pula sebagai tokoh utama dan simbol perdamaian di tengah keberagaman, destinasi wisata ziarah di makam Gus Dur menjadi ikon wisata ziarah di Jatim melengkapi makam Walilimo. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi wisata ziarah di makam Gus Dur.
Ponpes Tebuireng beserta aset ketokohan bangsa dalam diri para ulama NU yang dimakamkan di dalamnya. Penelitian wisata ziarah ini juga menjadi wahana untuk mengevaluasi pengelolaan para peziarah, sekaligus memperbaiki aspek-aspek kritis yang dibutuhkan para peziarah ritual dalam ritual peziarahan mereka. Di masa depan, ziarah makam Gus Dur dan para ulama NU di area Ponpes Tebuireng, termasuk Ponpes Tebuireng itu sendiri, diharapkan menjadi ikon destinasi wisata religi di Nusantara.
Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya. Sebelum Gus Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di komplek makam tersebut, yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dahulu, jumlah peziarah memang sudah banyak, namun tak sebanyak sekarang ketika ada makam Gus Dur.
Sekketaris DPC Berigade Gusdur(Wahyu) Juga Menambahkan. Ketika masuk di area makam Gus Dur, peziarah bakal disambut lorong panjang yang disamping kanan-kirinya ada puluhan pedagang oleh-oleh. Dahulu, lorong itu merupakan kamar-kamar para santri namun kini berubah menjadi lorong yang dilewati peziarah untuk menuju makam Gus Dur.
Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pesantren Tebuireng, pengasuh pondok, keluarga hingga dzuriah. Tutupnya (yan/tim)