Bati TUUD Koramil Tipe B 0804/01 Magetan Menghadiri Kegiatan Skrening Kesehatan dan Penyuluhan Self Harm Kepada Siswa siswi SMP N 3 Magetan.

screenshot 20231121 021556 whatsapp

Magetan, Centralberitanews.com – Bati TUUD Koramil Tipe B 0804/01 Magetan Kodim 0804 Magetan Pelda Andyk Ramadana mewakili Komandan Koramil Tipe B 0804/01 Magetan Kapten Arm Khoirudin menghadiri pelaksanaan kegiatan Skrening Kesehatan dan Penyuluhan tentang Self Harm kepada siswa siswi SMP N 3 Magetan bertempat di SMP Negeri 3 Magetan Jl. Ahmad Yani No. 30 Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan.

Hadir dalam kegiatan Skrening Kesehatan dan Penyuluhan tentang Self Harm kepada siswa siswi SMP N 3 Magetan tersebut antara lain Yudo Wahyono, S.Sos. M.Si (Camat Magetan),Ibu Wiwik Sumaryati, S.T, M.M. (Sekcam Magetan), Iptu Taufik, S.H. (mewakili Kapolsek Magetan),Pelda Andhyk Ramadana (mewakili Danramil Tipe B 0804/01 Magetan),dr. Diana Etikawati (Kapuskesmas Candirejo),Dra. Supatmi, M.Pd (Kepala SMP N 3 Magetan),Tri Yudo, S.Pd (Waka Kesiswaan SMP N 3 Magetan),Tenaga medis dari Puskesmas Candirejo 7 orang,Serda Nurdiawan (mewakili Babinsa Kepolorejo), Guru dan Tenaga Pengajar SMP N 3 Magetan,Siswa Siswi SMP N 3 Magetan.

screenshot 20231121 021601 whatsapp

Pada kesempatan yang ada,Pelda Andyk Ramadana menyampaikan permohonan maaf bahwa Danramil tidak bisa hadir karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.

Advertisement

Beberapa hari lalu media sosial dihebohkan dengan puluhan siswi SMP di Magetan yang menyayat tangan menggunakan silet. Selain trend di media sosial, faktor lingkungan dan krisis identitas menjadi latar belakang atas aksi yang dilakukan para pelajar tersebut.ujarnya.

Baca juga :  Ansipasi Gangguan Kamtibmas Satgas Ops Cipkon Patroli Malam Jl. Kargo

Selain itu Bati Tuud menghimbau, agar orang tua maupun lingkungan sekitar individu dengan kecenderungan perilaku self harm harus aware dan betul betul mengenali gejala self harm yang dialami remaja, hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu secara verbal lebih banyak diam, tidak mampu mengungkapkan perasaan, mengungkapkan tentang keputusasaan dan ketidakberdayaan, menunjukkan perilaku sulit menjalin hubungan dengan orang lain, perilaku dan emosi yang berubah dengan cepat dan impulsif, intens, dan tidak terduga, melukai diri dengan sengaja, menggosok area secara berlebihan untuk membuat luka bakar, menyimpan benda tajam atau barang lain yang digunakan untuk melukai diri sendiri di tangan, berusaha menyembunyikan bekas luka dengan mengenakan baju lengan panjang atau celana panjang, sering melaporkan tentang cedera atau luka yang tidak disengaja. Secara fisik perlu diamati adanya bekas luka, seringkali berbentuk pola tertentu, adanya luka baru, goresan, memar, bekas gigitan atau luka lainnya.

“Perilaku self harm ini perlu diwaspadai karena tanpa disadari jika terus terjadi akan mengarah pada gangguan psikologis atau yang dikenal dengan perilaku Nonsuicidal Self Injury (NSSI),”pungkas Pelda Andyk Ramadana.(R01/NdMag)

Advertisement

Pengaduan via WhatsApp?