TNI AL. Koarmada II. 12 Februari 2025, Centralberitanews.com – Sebagai salah satu unsur Maritime Task Force (MTF) 448 UNIFIL dan memiliki jumlah women peacekeepers terbanyak, KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) menerima pembekalan bertajuk “Gender Equity and Equality” dari tim khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kegiatan ini disampaikan oleh Rana Rahal, Gender Affairs Officer of UNIFIL Gender Advisory Unit/HoM FC Section, melalui video conference (Vicon) di Loungeroom Tamtama KRI SIM-367, yang saat ini tengah melaksanakan operasi di Area Maritime Operation, Selasa (11/02).
Pembekalan ini bertujuan untuk menegaskan peran strategis Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) dalam Satgas MTF TNI Konga XVIII-P/UNIFIL sebagai bagian dari women peacekeepers dalam berbagai aspek, termasuk pencegahan dan penyelesaian konflik, negosiasi damai, pembangunan perdamaian, pemeliharaan perdamaian, respons kemanusiaan, hingga rekonstruksi pasca-konflik.
Dalam pemaparannya, Rana Rahal menekankan pentingnya partisipasi perempuan yang setara serta keterlibatan penuh dalam berbagai upaya pemeliharaan dan promosi perdamaian serta keamanan global.
Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang peran perempuan dalam misi perdamaian.
“Kegiatan pembekalan yang disampaikan oleh tim khusus PBB ini dapat menambah wawasan para prajurit, khususnya Kowal yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XVIII-P/UNIFIL, mengenai norma dan standar internasional yang ditetapkan guna mempromosikan perlindungan perempuan selama konflik bersenjata dan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan terkait perdamaian dan keamanan,” ujar Dansatgas.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh personel Satgas MTF TNI Konga XVIII-P/UNIFIL, tetapi juga women peacekeepers dari berbagai kontingen yang tergabung dalam UNIFIL, termasuk dari Indonesia, China, India, Bangladesh, Jerman, Prancis, Turki, dan beberapa negara lainnya.
Di tempat terpisah, Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Pangkoarmada II menegaskan bahwa peningkatan kapasitas dan pemahaman gender dalam operasi perdamaian merupakan langkah penting dalam mewujudkan keamanan dan perdamaian dunia yang lebih inklusif.
(Pen/2)