Sultra, www.Centralberitanews.com_ Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (Gpmi) menolak pertambangan Nickel yang ada di Muna Timur khususnya yang ada di Kecamatan maligano dan Liwu metinggi yaitu salah satunya PT. NBP
“Yang jelasnya kami menolak segala aktifitas pertambangan Nickel yang ada di Muna Timur, ini adalah kampung kami, kami tidak mau kampung kami tercemar oleh aktivitas pertambangan coba kita perhatikan semua wilayah yang ada pertambanganya semua di rusak Lautnya jadi keruh, sungai jadi kotor tidak bisa di gunakan untuk kehidupan sehari-hari, hutan di gundul sebagai sumber oksigen untuk manusia, intinya lingkungan kami sudah pasti akan tercemar, hanya dampak kerusakan lingkungan yang kami dapat, manfaat lain untuk kami tidak ada, oleh karena itu ada alasan untuk kami bisa menerima tambang Nickel ini”. Tegas Alfin Pola
Dia juga menjelaskan bahwa sudah banyak daerah yang sudah terbukti tercemar lingkungan ya.
“Kalau teman-teman tidak percayalah coba lihat daerah lain, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Bombana, itu sering terjadi banjir, laut jadi berubah kemerahan, longsor ke pemukiman, konflik sosial, oleh karena itu dengan tegas kami menolak pertambangan tersebut”. Tegasnya.
“Dalam waktu dekat kami akan bertandang di dinas Kehutanan provinsi, Gakkum Lhk, Dinas Perhubungan dan ESDM Sultra, pasalnya kampunya kami daratan Buton merupakan daerah konservasi Yeng terbesar di Sulawesi tenggara dan memiliki kawasan hutan lindung yang cukup luas, izinya harus jelas, RKABnya harus jelas, jalur holingya harus jelas, jetinya harus jelas”. tegasnya
(Alfin)