Kemeriahan MPLS SMK Yosonegoro Magetan Tapel 2024 – 2025.

 

img 20240718 wa0173
Magetan, Centralberitanews.com — Selama 5 hari seluruh peserta didik baru SMK Yosonegoro mengikuti serangkaian kegiatan pra-MPLS dan MPLS yang dimulai tanggal 15 Juli 2024 hingga 19 Juli 2024.

“MPLS ini digelar selama 5 hari, dimulai hari Senin kemarin tanggal 15 Juli 2024 sampai dengan Jumat, 19 Juli 2024. Dimana masa orientasi ini diikuti 697 siswa baru Tahun Pendidikan 2024/2025.”

img 20240718 wa0171
Hal itulah yang disampaikan Prasojo selaku ketua panitia Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMK Yosonegoro, saat dimintai keterangan di sela-sela kegiatan, Rabu (17/7/2024)

Prasojo menjelaskan ada banyak kegiatan siswa baru dalam agenda MPLS seperti mulai dari pengenalan sarpras, yel-yel, pengenalan stakeholder, budaya industri 5R, pengenalan jurusan dan juga dalam hal keibadatan.

img 20240718 wa0172
“Dalam hal ini kami gelar sebagai upaya pengenalan lingkungan sekolah dan diharapkan siswa siswa mampu mengenal apa saja dan kegiatan apa saja yang ada di sekolah menengah kejuruan ini,” Ucap prasojo.

Advertisement

”Selain agenda yang sudah dijadwalkan, ada juga kegiatan yang paling penting, yaitu siswa siswi SMK Yosonegoro mengikuti sosialisasi bahaya narkoba dari kepolisian, dan wawasan kebangsaan dari Koramil, serta pemasangan poster sekolah anti perundungan atau bullying, ini merupakan tema MPLS yang penting di tahun ini, mengingat banyak sekolah-sekolah di luaran sana masih banyak adanya kasus tersebut,” Tambahnya.

Baca juga :  Danlanal Semarang Laksanakan Ziarah di Makam Presiden RI Ke-2

Seluruh kegiatan MPLS tahun ini dilaksanakan di lapangan sekolah, ruang kelas, aula utama sekolah, musholla sekolah, dan di laboratorium pada masing-masing jurusan.

Yang ditekankan di MPLS ada tiga hal. Pertama, sekolah berharap siswa sejak dini mengenali BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha). Setelah itu wali kelas akan masuk sedini mungkin pada siswa baru dan mulai membahas rencana karier. Kedua, jika siswa sudah sadar ke depan bagaimana, mereka mulai berani menyampaikan potensi positif dan negatifnya.

Jadi di MPLS tak hanya melibatkan OSIS dan panitia tapi melibatkan bapak dan ibu guru terutama wali kelas. Dimana di setiap akhir kegiatan selalu masuk untuk menggali potensi positif dan negatif. Artinya, track record ke belakang mereka kan belum kita ketahui detil. Memang sudah ada data mereka dari PPBD. Tapi mungkin ada yang kurang lengkap,” jelas prasojo.

“Dikatakan, dengan adanya MPLS selama pekan ini, sekolah bisa memetakan potensi siswa.” Pungkasnya. (NdMag)

Advertisement

Pengaduan via WhatsApp?