Centralberitanews.com
Kuta Selatan, Badung – Pada Minggu (10/3), Polsek Kuta Selatan menyelenggarakan kegiatan Minggu Kasih di areal Pura Gunung Payung, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Acara ini diisi oleh Kanit Binmas Polsek Kuta Selatan, IPTU I Wayan Suwita, S.H., sebagai pembicara yang mengangkat tema “Toleransi Umat Beragama dalam Bingkai Kebhinekaan”.
IPTU I Wayan Suwita dalam sambutannya menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama di Bali, terutama menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Senin (11/3). Hal ini penting karena di Bali terdapat berbagai umat beragama yang hidup berdampingan.
“Di Bali, kita akan melaksanakan Catur Brata Penyepian. Di samping umat Hindu, ada juga umat lain yang tinggal di sini. Oleh karena itu, diperlukan toleransi antar umat beragama agar Catur Brata Penyepian yang dilaksanakan oleh umat Hindu dapat berjalan tertib dan lancar,” kata IPTU I Wayan Suwita.
Acara Minggu Kasih ini juga diisi dengan sesi tanya jawab. Salah seorang pekerja wisata bertanya apakah yang bukan beragama Hindu, diwajibkan untuk mengikuti Catur Brata Penyepian.
Menjawab pertanyaan tersebut, IPTU I Wayan Suwita menjelaskan bahwa Catur Brata Penyepian hanya dilakukan oleh umat Hindu. Namun, karena tinggal di Bali, maka pada saat Nyepi tidak dapat bepergian ke mana-mana karena semua akses jalan, bandara, dan pelabuhan laut yang ada di bali akan ditutup.
“Seperti pepatah mengatakan, ‘di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung’. Inilah pentingnya toleransi beragama yang harus diterapkan,” ujar IPTU I Wayan Suwita.
Kegiatan Minggu Kasih ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang toleransi antar umat beragama, khususnya dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Dengan toleransi dan saling menghormati, diharapkan perayaan Nyepi dapat berjalan dengan lancar dan damai
(IFA)