Nguri-Nguri Budaya Jawa Di Desa Bulu Kecamatan Sukomoro Magetan Gelar Tradisi Bersih Desa

screenshot 20230803 150853 whatsapp

Magetan, Centralberitanews.com – Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan,
dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang.

Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.

screenshot 20230803 150818 whatsappscreenshot 20230803 150833 whatsapp

Advertisement

Pelaksanaan kegiatan Bersih Desa di Punden Desa Bulu Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan,
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut , Kepala Desa Bulu, Dedy Firmansyah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RT/RW Desa Bulu, Dan Masyarakat Setempat

Baca juga :  Plt. Bupati Sidoarjo: Pemkab Sidoarjo Fasilitasi 16 Bis Memberangkatkan CJH Sidoarjo ke Asrama Haji Sukolilo

Dengan Kegiatan pada hari ini di meriahkan Dengan Kesenian Langen Beksan (Gambyong) juga anak-anak Tampak sangat senang rebutan Gunungan jajanan yang sangat meriah
Kepala Desa Bulu dalam sambutannya mengatakan tradisi bersih desa merupakan tradisi turun temurun dari zaman leluhurnya yang diadakan setiap setahun sekali

Dalam kesempatan yang sama menyampaikan, kegiatan bersih desa ini merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas semua rejeki yang telah diberikan serta keselamatan dan kemakmuran kepada seluruh warga masyarakat Desa Bulu.” Pungkas Dedy Firmansyah. (NdMag)

Advertisement

Pengaduan via WhatsApp?