Puspenerbal Ikuti FGD Rencana Pelaksanaan Rekontruksi Runway dan Taxiway Bandara Juanda

Img 20250317 Wa0204

TNl AL-Puspenerbal (17/3/2025). Centralberitanews.com – Berapa pejabat Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Puspenerbal) mewakili Komandan Puspenerbal, Laksda TNl Sisyani Jaffar mengikuti Focus Discussion Group (FGD) Rencana Pelaksanaan Rekontruksi Runway dan Taxiway Bandara Juanda yang digelar PT. Angkasa Pura Indonesia di Ruang Asmaya 2-3 Lt. 5 Hotel Premier Place Airport Surabaya, Senin (17/3/2025).

Pejabat Puspenerbal tersebut antara Direnbang Puspenerbal, Kolonel Laut Catur Nur Ardiantoro, Dirlog Puspenerbal, Kokonel Laut (T) Johny Setiawan dan Dirlambangja Puspenerbal, Kolonel Laut Heru Prasetyo.

Img 20250317 Wa0203

Hadir juga Paban V Faslan Slogal, Kolonel Laut (T) Yuli Satriawan, Kasubdis Fastanah Disfaslanal, Kolonel Laut (T) Teguh Sukrisno, Pabandya Fastanah Slogal, Letkol Laut (T) Adi Prabowo, Kasi Binmin Disfaslanal, Letkol Laut (T) Pahala Trispryanto

Kemudian GM PT. Angkasa Pura Insonesia Cabang Juanda, Laksma TNl M. Tohir, Direktur Teknik PT. Angkasa Pura Indonesia, Muhammad Suriawan Wakan, CEO Region IV PT. Angkasa Pura Indonesia, Rahadian D. Yogisworo, Kepala Otoritas Bandara Wilayah III diwakili oleh Erwin Dwi Purnomo, General Manager Airnav Juanda, Rosedi, para Group Head, Para Deputy dan Para Division Head baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dan Tim Konsultan Perencana PT. NSE serta peserta lainnya.

Advertisement

GM PT. APl mengatakan, jika melihat sejarah berdirinya Bandara Juanda, maka kita dapat mengetahui bahwa Bandara ini membutuhkan waktu pembangunan selama 4 tahun, mulai dari tahun 1960 sampai dengan diresmikan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tahun 1964.

Baca juga :  Lattek WJY 23, Siswa Marinir Kodikmar Kodiklatal Laksanakan Latihan Pendaratan Amfibi

Pada masa itu Bandara Juanda dibangun dengan melibatkan 3 pihak utama, yaitu: Tim Pengawas Proyek Waru (TPPW) sebagai wakil pemerintah Indonesia, bersama dengan Kontraktor & Konsultan dari Perancis dimana Bandara Juanda dibangun diatas lahan yang sebagian besar adalah sawah dan rawa.

Seiring dengan peningkatan trafik, sejak 15 tahun lalu Bandara Juanda memiliki permasalahan pada fasilitas sisi udara dimana sering terjadi kerusakan berulang pada runway & taxiway, berbagai upaya telah dilakukan namun belum mendapatkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan hal tersebut PT. Angkasa Pura Indonesia berencana untuk melakukan rekonstruksi pada runway & taxiway dengan tujuan agar kita dapat memiliki Bandara yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terutama dari aspek keamanan & keselamatan.

“Mudah-mudahan dengan adanya FGD ini PT. Angkasa Pura Indonesia bisa mendapatkan restu untuk mulai melakukan perbaikan fasilitas sisi udara guna terciptanya Bandara yang aman dan nyaman bagi kita semua,” harapnya.

Advertisement

Pengaduan via WhatsApp?