Seminar Wawasan Kebangsaan & Bela Negara DPKOM IARMI SNJ BATAYLON IX SGJ CIREBON.

img 20230813 wa0013

CIREBON. Centralberitanews.com – Menuju usia 100 tahun Indonesia pada 2045 mendatang, segala tantangan akan dihadapi negeri ini.

Membahas hal tersebut, di Kota Cirebon digelar seminar wawasan kebangsaan dan bela negara dengan tema “membangun semangat bela negara untuk menjawab tantangan dan ancaman menuju Indonesia emas 2045”.

img 20230813 wa0023

Salahseorang narasumber dalam seminar tersebut, Mahfuz Sidik mengatakan, Indonesia harus keluar dari ritual rutin setiap tahun merayakan kemerdekaan secara seremonial.

“Harus ada sesuatu yang diletakkan untuk masa depan indonesia menyongsong usia 100 tahun,” ucapnya.

Menurut Sekjen Partai Gelora ini, ketika Indonesia berusia 100 tahun bukan saja usia emas tapi harus menjadi capaian baru indonesia menjadi kekuatan dunia baru.

img 20230813 wa0022

“Perjalanan bangsa Indonesia sangat panjang dan tidak menutup kemungkinan menjadi kekuatan dunia baru, jadi capaian yang sudah dimiliki sampai sekarang secara ekonomi masuk G20 lalu secara militer masuk 15 besar dunia dan secara politik mulai di perhitungkan dalam forum-forum multilateral,” ujarnya.

Maka, lanjut Mahfuz, sangat wajar meletakan visi baru bagi Indonesia dan bisa menjadi super power baru.

Advertisement

“Dunia sedang mengalami perubahan dan Amerika sedang berjuang keras untuk mempertahankan eksistensinya sebagai super power dan china sedang kerja keras mewujudkan dirinya sebagai super power baru di 2035 dan Rusia juga sedang menunjukan hal itu,” katanya.

Baca juga :  Gotong Royong Distribusikan Bibit Hortikultura di Desa Lemujut

Jadi, kata Mahfuz, jika Indonesia berjalan biasa-biasanya saja mungkin di saat dunia melakukan perubahan mungkin nanti akan menjadi korban.

“Indonesia harus punya visi sampai 2045 bukan hanya soal ekonomi tetapi membangun teknologi, militer, kekuatan politik dan kekuatan diplomatik,” ucapnya.

“Itulah karakteristik pilar-pilar negara besar dunia, yang akan menjadi pemilik cita-cita 2045 adalah anak muda saat ini,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, narasumber lain, Mayjen TNI (Purn) Gautama Wiranegara mengungkapkan, bicara bela negara dan Indonesia 100 tahun, kalau belum mengacu ke UU 1945 agak berat, karena suasana politik tinggi sekali.

“Saat ini di Kementerian Pertahanan sudah menyiapkan potensi komponen cadangan. Bela negara tidak harus serta merta harus mengangkat senjata, berbuat baik untuk diri sendiri dan kelompok juga sudah masuk dalam bela negara,” ujarnya.

Kegiatan tersebut terselenggara atas inisiasi DPKOM IARMI IAIN Syekh Nurjati, Batalyon IX SGJ Cirebon.

Nurhari

Advertisement

Pengaduan via WhatsApp?